Hadis yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : “Ketika Allah telah selesai
menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan
diserahkan kepada malaikan Isrofil, kemudian ia letakkan di mulutnya sambil
melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah”,
Saya bertanya : “Ya Rasulullah apakah
itu ?”
Jawab Rasulullah : “Bagaikan tanduk dari
cahaya,” saya tanya : Bagaimana besarnya ?”
Jawab Rasulullah : “Sangat besar
bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu
seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali.
Pertama : Nafhkahul faza’ (untuk
menakutkan).
Kedua : Nafkhatus sa’aq (untuk
mematikan).
Ketiga : Nafkhatul ba’ats (tiupan untuk
membangkitkan).
Dari hadis di atas dapat kita ketahui
bentuk terompet Malaikat Israfil, yang betuknya seperti tanduk dan terbuat dari
cahaya, selain itu seluas langit dan bumi.
Nah, dalam hal ini juga seorang ilmuan
yang bernama Prof. Fraink Steiner, melakukan sebuah penelitian dan pada
akhirnya menyatakan bahwa ternyata alam berbentuk seperti terompet.
Prof. Fraink Steiner menggunakan alat yang
disebut Wilkinson Microwave Anisotropy Prob (WMAP). Ini menandakan bahwa kabar
yang sudah diberitakan oleh Rasulullah SAW, tidak pernah bertentangan dengan
segala aspek kehidupan yang kita jalani. Selain itu, dapat pula kita ambil
kesimpulan bahwa kiat hidup di dalam terompet Malaikat Israfil, di dalamnya kita
menjalani kehidpan dunia dan di dalam terompet ini pula kita akan mati.
Sumber : m.kompasiana.com/post/read/574032/1/nasa-membenarkan-matahari-akan-terbit-dari-baratsubhanallah-benar-sabda-rasululah-muhammad-saw.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar