Semua orang yang
baru lulus dari SMA sudah pasti ingin melanjutkan lagi di jenjang yang lebih
tinggi. Namun, nasib orang berbeda-beda ada yang bisa langsung lanjut dan ada
juga tidak. Sebenarnya itu tergantung usaha dan kemauan.
Di balik foto
selfie saya ini yang berbeground rak-rak lemari dari kitab-kitab tafsir dan
Hadis berbahasa Arab, tersimpan sebuah cerita dan akan kuceritakan yang mungkin
menarik atau biasa saja.
Mengapa sampai aku bisa kuliah dan mengambil Jurusan
Tafsir Hadis?
Awalnya, aku
calon mahasiswa baru lulusan dari SMA, bukan dari pesantren dan Aliyah. Ingin
melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi favorit di Makassar yang bukan
sebuah universitas agama, aku ingin mengambil Jurusan Pendidikan Kimia. smartfren
Takdir di waktu
itu tak pernah berpihak kepadaku, entah mengapa sudah tiga kali aku mendaftar
tetapi tidak lulus-lulus juga. Hingga keluarga memintaku bersabar menunggu
pendaftaran lagi tahun depan.
Aku tipe orang
yang tidak bisa menunggu, bukan tidak bersabar, hanya saja aku sudah punya
target untuk tetap kuliah meskipun bukan lagi Universitas dan Jurusan impian
lagi yang aku masuki.
Pertolongan Allah SWT kuliah di IAIN Palu.
Hanya aku yang
berusaha dan selalu berserah kepada Allah SWT, karena keluarga dan orang-orang
semuanya sudah tidak mampu lagi mendukungku disebabkan keuangan untuk biaya
pendaftaran sudah tidak ada lagi, semuanya uang simpanan ibuku sudah saya pakai
untuk pendaftaran.
Aku berusaha
mencari-cari beasiswa baik dari kota kelahiranku maupun di luar, namun masih
saja tidak dapat.
Waktu terus
bergerak, sepupuku yang ada di Kota Palu menelepon. Pertolongan Tuhan datang
lewat dia, aku dikuliahkannya bersama putrinya di Palu, sebuah perkuliahan yang
berbasis Islam, Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu.
“Alhamdulillah,
akhirnya aku kuliah juga,”
Sah, jadi Mahasiswa Tafsir Hadis.
Akupun kuliah,
belajar sebaik mungkin, seperti yang aku harapkan, selalu ingin menjadi yang
terbaik dan terbaik di dalam kelas sama ketika di SMA dulu. Kuliah di Fakultas
Ushuluddin Adan dan Dakwah, Jurusan Tafsir Hadis.
Aku berusaha
menyaingi teman-teman kelasku, meski bisa dibilang mereka lebih mengerti
pelajaran agama. Aku mencoba mengimbangi mereka, berteman dengan mereka yang
pintar membaca kitab gundul kemudian belajar sampai sekarang dengan mereka.
Sampai waktu
indeks prestasi keluar di semester satu aku mendapatkan nilai paling tinggi,
aku bisa mengalahkan mereka bahkan mereka yang pintar dan cerdas. Sampai
semester 4 aku terus bisa mempertahankan bahkan bisa mencapai nilai maksimal.
Sungguh besar keMaha-Kuasaan Allah SWT.
Aku tidak pernah
bermimpi untuk menjadi mahasiswa tafsir hadis, mimpiku adalah menjadi mahasiswa
kimia. Namun, takdir yang terbaik untukku adalah kuliah di jurusan Tafsir
Hadis. Dan, aku menerima dengan bahagia.
Bahagia Kuliah
Puji syukur atas
kehadirat Allah SWT, apa yang dberikannya kepadaku adalah semua yang terbaik.
Apa yang kuinginkan bukan berarti itu baik untukku. Allah memberikan yang aku
butuhkan, aku butuh pelajaran agama untuk membawa diri ini dan supaya mengajak
orang lain menjadi manusia yang berakhlak sesuai dengan tuntutan agama.
Aku sangat
bersyukur bisa masuk dan menjadi mahasiswa tafsir hadis, Allah membawa aku
mempelajari sesuatu yang baru, unik dan menurut aku itu sangat bermanfaat.
Mengkaji sebuah kitab tafsir dan hadis.
Aku bahagia dan
sangat bahagia. Dan, ini adalah salah satu ekspresi kebahagiaanku lewat foto
selfie yang di depan dan di belakangku ada kitab tafsir dan hadis.
Thanks to Allah
SWT.
Subhanallah, sangat bermanfaat sekali mas.
BalasHapusAlhamdulillah bisa masuk di jurusan tafsir Hadist,
BalasHapuskeren
itu kan hukum yang berlaku seumur hidup bagi muslim
@guru5seni
penulis di www.kartunet.or.id dan http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com
Alhamdulillah, Allah memberikan apa yang aku butuhkan. memperdalam ilmu agama.
BalasHapusAssalamualaiku mas, kalau berminat beli novelku ya. ini linknya https://udhadotme.wordpress.com/2015/05/08/novel-perdana-chemistry-cinta-kimia/
BalasHapusAlhamdulillah, senang sekali membaca pengalamannya. Saya mau bertanya.. ketika akan masuk jurusan tafsir hadits apakah kita harus hafal Al-Qur'an juga? Ataukah ketika sedang kuliah baru kita mulai menghafal?
BalasHapusKebetulan saya sangat ingin masuk jutusan tafsir hadits, do'akan saya semoga ditahun 2018 menjadi salah satu mahasiswa jurusan tafsir hadits.. Aaaamiiin
Alhamdulillah, senang sekali membaca pengalamannya. Saya mau bertanya.. ketika akan masuk jurusan tafsir hadits apakah kita harus hafal Al-Qur'an juga? Ataukah ketika sedang kuliah baru kita mulai menghafal?
BalasHapusKebetulan saya sangat ingin masuk jutusan tafsir hadits, do'akan saya semoga ditahun 2018 menjadi salah satu mahasiswa jurusan tafsir hadits.. Aaaamiiin
Alhamdulillah.awalnya aq bingung dan banyak pertanyaan dlm diriku untuk mengambil jrusan ilmu tafsir karena saya alumni SMA.trima ksih ats artikelnya.smoga jdi motivasi buat sy slaku maba di iain kendari.
BalasHapus