
Tanggal
14 Oktober 2016, di mana aku bisa menatap kembali sayup matanya, tak akan
pernah kulupa, walau keesokan harinya tak bisa melihatnya lagi, terdengar
demam. Oh, ingin kujengkuk, tapi malu. Dasar
gila. Entahlah, aku hanya berdoa semoga lekas sembuh dan berjanji akan
datang lagi ke tempat KKN ini, untuk melihatnya dan orang-orang yang aku
sayangi di sini.
Bukan
hanya Ruli, si adik kecil manisku yang satu. Alif..... Aku sangat merindukanmu dek. Bahagia sungguh melambung di awan-awan
jiwa, jika melihat seutas senyum di bibirmu. Terima kasih dek, kamu yang
paling banyak waktumu untuk kakak selama dua hari di Lende, waktu KKN pun
begitu, makanya kakak paling susah melupakan kamu. And i will always miss you.
Untuk
Putra, yang hanya bisa kakak lihat dari jauh. Terima kasih atas senyumnya,
senyummu yang paling sumringah dek. Ah. Matamu yang sipit itu selalu menerangi
jalan kakak yang gelap. Ah lebay, tidak, tapi jujur dek. Kamu juga selalu jadi
penyemangat kakak, bukan hanya untuk saat itu, sekarang pun begitu.
Untuk
Ivar dan Dewi, dua sahabatku yang setia menemani dua hariku di sana. Ah, paling
tidak bisa lupa pengorbanan kalian, entah kapan bisa dibalas tapi sungguh aku
sayang kalian. Semoga kita semua bisa dipertemukan kembali. Dan, doakan aku
mendapat yang terbaik. Amin Ya Rabbal Alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar