Assalamualaikum
wr. wb.
Readers,
aku lagi sedih nih. Hikz-hikz-hikz. Sedih karena berbuat yang seharusnya tidak
boleh aku lakukan. Sebuah kesalahan fatal yang membuncahkan air mata seorang
wanita yang luar biasa dalam hidupnya. Astagfirullah.
Dalam-dalam
aku memikirkan beberapa hari ini, memang aku kasar kepada ibuku yang berbicara
lembut menyuruh, entah membaca sesuatu atau mengambil sesuatu. Dan, klimaksnya
terjadi kemarin, ibuku menangis karena aku membentaknya, belum mau menuruti apa
yang disuruhnya. Astagfirullah al-adzim.
Ampuni hamba ya Allah. Ampuni
hamba. Hamba sangat sayang kepadanya. Tatihku dalam doa.
Dan,
permohonan mendalam yang ingin aku sampaikan kepada ibuku, yang tidak bisa
kuungkapkan dalam kata, hanya dalam secarik kertas.
Ibu, maafkan anakmu ini. Maafkan.
Bismillah, saya janji akan lebih
berusaha lagi memelihara perbuatan agar tidak durhaka kepadamu, Memelihara
lidah ini agar tak kasar kepadamu.
Ibu, kau adalah penyambung nyawaku.
Sesungguhnya aku tak pernah berniat untuk menyakiti hatimu. Tetapi kenapa
menguap begitu saja di bibir yang penuh amarah ini. Astagfirullah. Ampuni aku
bu.
Aku tidak mungkin bisa meraih ridho
Ilahi tanpa ridhomu. Ampuni aku bu......
***
Sikap dan lidah. Begitu sulit untuk memelihara
keduanya, agar tak melakukan hal-hal yang dilarang syariat. Sulit sekali. Namun,
aku yakin selama berusaha memperbaiki akhlak semuanya akan kembali baik-baik
saja. Amin Ya Rabbal Alamin.
Bagaimana dengan Readers, kalau kalian melakukan
kesalahan kepada ibu kalian? Apakah kalian bisa langsung mengatakan maaf
kepadanya?
Hah. Kalau aku, memang bisa tetapi butuh waktu untuk
mengumpulkan keberanian.
Wassalam......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar