post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

YUDHA

Rabu, 29 November 2017

Maaf, Ibu




Assalamualaikum wr. wb.
Readers, aku lagi sedih nih. Hikz-hikz-hikz. Sedih karena berbuat yang seharusnya tidak boleh aku lakukan. Sebuah kesalahan fatal yang membuncahkan air mata seorang wanita yang luar biasa dalam hidupnya. Astagfirullah.

Dalam-dalam aku memikirkan beberapa hari ini, memang aku kasar kepada ibuku yang berbicara lembut menyuruh, entah membaca sesuatu atau mengambil sesuatu. Dan, klimaksnya terjadi kemarin, ibuku menangis karena aku membentaknya, belum mau menuruti apa yang disuruhnya.  Astagfirullah al-adzim.
Ampuni hamba ya Allah. Ampuni hamba. Hamba sangat sayang kepadanya. Tatihku dalam doa.
Dan, permohonan mendalam yang ingin aku sampaikan kepada ibuku, yang tidak bisa kuungkapkan dalam kata, hanya dalam secarik kertas.
Ibu, maafkan anakmu ini. Maafkan.
Bismillah, saya janji akan lebih berusaha lagi memelihara perbuatan agar tidak durhaka kepadamu, Memelihara lidah ini agar tak kasar kepadamu.
Ibu, kau adalah penyambung nyawaku. Sesungguhnya aku tak pernah berniat untuk menyakiti hatimu. Tetapi kenapa menguap begitu saja di bibir yang penuh amarah ini. Astagfirullah. Ampuni aku bu.
Aku tidak mungkin bisa meraih ridho Ilahi tanpa ridhomu. Ampuni aku bu......
***
Sikap dan lidah. Begitu sulit untuk memelihara keduanya, agar tak melakukan hal-hal yang dilarang syariat. Sulit sekali. Namun, aku yakin selama berusaha memperbaiki akhlak semuanya akan kembali baik-baik saja. Amin Ya Rabbal Alamin.
Bagaimana dengan Readers, kalau kalian melakukan kesalahan kepada ibu kalian? Apakah kalian bisa langsung mengatakan maaf kepadanya?
Hah. Kalau aku, memang bisa tetapi butuh waktu untuk mengumpulkan keberanian.
Wassalam......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar