post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

YUDHA

Rabu, 25 Oktober 2017

Kekentalan Persahabatan



“Aku akan pergi untukmu...”

Torehan kalimat termaktub tulus di hati Fitri, dengan tatapan penuh makna kepada sosok pemuda hitam manis di depannya sekarang.

Fitri memutuskan untuk pergi camping, bersama teman-teman kelasnya VIII B. Tanpa tahu apakah akan diizinkan oleh ayah dan ibunya? Hanya mengangguk tersenyum mengikuti kata hatinya karena sang pujaan juga pergi. Bagaimanapun caranya? Ia akan berusaha membujuk orang tuanya, padahal ia tahu ayahnya adalah sosok keras dan sangat sulit untuk mengiyakan kemauannya.
Cara demi cara dengan santun ia merayu. Dan, mugking saja karena batuan kekuatan cinta ayahnya mengizinkan.
***
Berjalan di gunung terjal bersama dengan rombongannya. Fitri selalu berjalan serangkai dengan tiga sahabat terbaiknya, Sakinah, Yuni dan Yudha. Tapi matanya tak henti memandang Asri, berharap akan ada waktu yang memihak kepadanya, di moment indah seperti ini.
Terkadang harapan terkalahkan dengan kenyataan.
Mustahil Fitri meraih mimpinya itu, retak seketika saat Lia – pacar Asri datang. Entah bagiamana caranya ia bisa hadir di tengah-tengah, padahal dia dari kelas VII A. Sapuan dada menyisip dikalbu. Untung juga, teman-teman tak membiarkannya bersedih.
Fitri mengigit bibir, menyengir begitu saja. Ada sesak menyeruak terus dan terus tanpa henti, hendak meluapkan banjir bening dari air matanya setiap kali menyaksikan kemesraan Asri dan Lia.
Yuni mencoba membawanya pergi ke suatu tempat.
“Kita diajakin Sakinah dan Yudha ke danau, yuk kita ke sana sekarang.”
Yuni menarik tangannya.
“Aduh, aku mau ke tenda aja, malas pergi-pergi.”
Sambil mengangkat alis Fitri ingin berlalu.
“Gak boleh, harus ikut.”
Yuni memaksa. Ia mengeluarkan segala kekuatannya dan dia pun berhasil membawanya.
“Wah, Subuhanallah... cantiknya....”
Fitri kagum dengan panorama danau indah di hadapannya sekarang.
“Bagaimana keren kan? Kami harap, sejenak kamu bisa melupakan kegalauanmu dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan itu.”
Fitri tidak tahu harus bagaimana berterimakasih kepada sahabat-sahabatnya. Ternyata, sahabat bisa membawa penawar dikesakitan. Menghembuskan kembali oksigen kehidupan setelah sekian lama terongrong di kemalangan.
“Thanks guys, aku gak tahu mau ngapain di sini jika tak ada kalian.”
Sakinah dan Yuni mendekapnya penuh hangat, Yudha, sahabatnya juga hanya bisa tersungging tanpa bisa ikut permainan teletubies itu.
***
Harapan pupus, harapan lain membumbung bahagia.
Walau awalnya ingin menghabiskan satu hari camping bersama sang pujaan hati, dan tidak kesampaian tidak berarti Fitri harus menghabiskan moment satu hari di pegunungan dengan menangis. Dimulai tersenyum ikhlas dan menjalani setiap kegiatan dengan sahabat tercinta, seperti hicking dan perlombaan yang sudah diprogramkan. Kekentalan persahabatan membuat satu hari camping lebih bermakna. Dan, perlahan melupakan yang tidak mengingatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar