post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

YUDHA

Selasa, 24 Oktober 2017

PENGORBANAN MANUSIA BERSAYAP




“Aku memang menjagamu, bukan sekedar kodrat”
            Sayang seperti manusia seutuhnya.
            Dua sosok pemuda bersayap – malaikat – yang menjelma menjadi manusia supaya bisa bersahabat dengan seorang gadis berhijab. Anehnya, salah satu dari dua malaikat kembar ini memiliki perasaan suka layaknya manusia seutuhnya pada gadis yang dijaganya itu.

            Ega membuat Ridho merasakan apa yang dialami manusia ketika kasmaran, ketidakfokusan ketika menjalankan tugas. Semakin hari semakin meluangkan banyak waktu untuknya.
            Tapi, apa yang bisa dilakukannya?
            “Mencintailah dalam diam.” Gumam Rizki.
            “Lagian waktu kita untuk menjaganya akan segera berakhir. Ega akan menutup mata di saat umurnya 18 tahun, tepat di mana dia ulang tahun.” Sambungnya.
            Seandainya dia bisa menghentikan waktu atau seandainya ia bisa merubah takdir manusia. Ridho tidak ingin kematian datang menjemput gadis yang dicintainya.
            “Tidak adakah yang bisa kita lakukan? Aku tidak ingin ini terjadi.”
            “Hanya Tuhan yang tahu Dho, kita hanyalah malaikat penjaga manusia selama hidup di dunia, setelah itu tidak ada lagi.”
            Benar. Rizki tidak salah. Telah mengucapkan jawaban yang memang menjadi jawabannya. Telah meruncingkan pikiran yang tetap tidak bisa diterimanya. Telah memberinya arahan yang tetap ingin memberontak merubahnya.
            Beberapa kali ia menghadap Afdal – ketua malaikat – bahkan terlintas untuk mengorbankan diri asal Ega tidak mengalami yang namanya kematian. Tapi bibir tipis Afdal menyiratkan ketidakmauan, lalu sorot mata tajam yang baru pertama kali menjadi sampulannya membuatnya sedikit lemah. Tapi, beberapa menit tak berlaku.
            Afdal akhirnya menyerah.
            Kematian memang tidak bisa ditentang oleh manusia. Tapi, jika ada takdir lain, kematian itu akan datang lamban.
            Sesuatu yang hanya diketahuinya baru kali ini telah dibeberkan kepada seseorang. Baik dirinya maupun Ridho telah mengetahui segala konsekuensinya. Dia harus ditelan matahari panas.
***
            Dan hari itu pun berlaku, seorang malaikat sepertinya datang ingin mencabut nyawa gadis yang dicintainya. Tepat dipelupuk mata, memunculkan suasana panik yang segera teringat dengan pembicaraan ayahnya. Dia bisa menggantikan manusia meninggal, asalkan dirinya menjadi korban ditelan matahari siang.
            Aku yang akan berkorban. Ridho melayang-layang di antara pancaran sinar matahari, melihat Ega di rumah sakit dengan tubuh tak berdaya. Dibiarkan sayapnya perlahan melebur, perlahan dan sebentar lagi akan hancur bersama dirinya dalam ringkukan pengorbanan.
            Jangan!!! Sampai sayap yang tak bisa melayang itu melebur dan akhirnya hanya tinggal tubuh, Rizki mendorong Ridho sampai ia jatuh terluntai ke tanah.
            RIZKI..................
            Mendadak Rizki lenyap bersama matahari yang telah ditutupi awan mendung. Hujan muncul. Ridho tidak berhasil mengorbankan diri, melainkan sosok kembarnya. Hanya agar dia bahagia melihat yang dicintainya tetap hidup.

Pict source: www.pulksk.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar