“Aku memang menjagamu, bukan
sekedar kodrat”
Sayang seperti manusia seutuhnya.
Dua sosok pemuda bersayap – malaikat
– yang menjelma menjadi manusia supaya bisa bersahabat dengan seorang gadis
berhijab. Anehnya, salah satu dari dua malaikat kembar ini memiliki perasaan
suka layaknya manusia seutuhnya pada gadis yang dijaganya itu.
Ega membuat Ridho merasakan apa yang
dialami manusia ketika kasmaran, ketidakfokusan ketika menjalankan tugas.
Semakin hari semakin meluangkan banyak waktu untuknya.
Tapi, apa yang bisa dilakukannya?
“Mencintailah dalam diam.” Gumam
Rizki.
“Lagian waktu kita untuk menjaganya
akan segera berakhir. Ega akan menutup mata di saat umurnya 18 tahun, tepat di
mana dia ulang tahun.” Sambungnya.
Seandainya dia bisa menghentikan
waktu atau seandainya ia bisa merubah takdir manusia. Ridho tidak ingin
kematian datang menjemput gadis yang dicintainya.
“Tidak adakah yang bisa kita
lakukan? Aku tidak ingin ini terjadi.”
“Hanya Tuhan yang tahu Dho, kita
hanyalah malaikat penjaga manusia selama hidup di dunia, setelah itu tidak ada
lagi.”
Benar. Rizki tidak salah. Telah
mengucapkan jawaban yang memang menjadi jawabannya. Telah meruncingkan pikiran
yang tetap tidak bisa diterimanya. Telah memberinya arahan yang tetap ingin
memberontak merubahnya.
Beberapa kali ia menghadap Afdal –
ketua malaikat – bahkan terlintas untuk mengorbankan diri asal Ega tidak
mengalami yang namanya kematian. Tapi bibir tipis Afdal menyiratkan
ketidakmauan, lalu sorot mata tajam yang baru pertama kali menjadi sampulannya
membuatnya sedikit lemah. Tapi, beberapa menit tak berlaku.
Afdal akhirnya menyerah.
Kematian memang tidak bisa ditentang
oleh manusia. Tapi, jika ada takdir lain, kematian itu akan datang lamban.
Sesuatu yang hanya diketahuinya baru
kali ini telah dibeberkan kepada seseorang. Baik dirinya maupun Ridho telah
mengetahui segala konsekuensinya. Dia harus ditelan matahari panas.
***
Dan hari itu pun berlaku, seorang
malaikat sepertinya datang ingin mencabut nyawa gadis yang dicintainya. Tepat
dipelupuk mata, memunculkan suasana panik yang segera teringat dengan
pembicaraan ayahnya. Dia bisa menggantikan manusia meninggal, asalkan dirinya
menjadi korban ditelan matahari siang.
Aku yang akan berkorban. Ridho
melayang-layang di antara pancaran sinar matahari, melihat Ega di rumah sakit
dengan tubuh tak berdaya. Dibiarkan sayapnya perlahan melebur, perlahan dan
sebentar lagi akan hancur bersama dirinya dalam ringkukan pengorbanan.
Jangan!!! Sampai sayap yang tak bisa
melayang itu melebur dan akhirnya hanya tinggal tubuh, Rizki mendorong Ridho
sampai ia jatuh terluntai ke tanah.
RIZKI..................
Mendadak Rizki lenyap bersama matahari
yang telah ditutupi awan mendung. Hujan muncul. Ridho tidak berhasil
mengorbankan diri, melainkan sosok kembarnya. Hanya agar dia bahagia melihat
yang dicintainya tetap hidup.
Pict source: www.pulksk.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar