Saengil
chukka hammida. Saengil chukka hammida........... to Parabaya Eco Teens yang
genap berumur satu tahu hari ini.
Alhamdulillah....
Waktu terasa berjalan begitu cepat, padahal baru kemarin rasanya membentuk komunitas kecil di dusun Parabaya bersama
adik-adik remaja Parabaya. Jadi pengen flash
back.
Masih
teringat dalam pikiran, suatu malam ketika angin membelai lembut seperti biasanya.
Saya, Burhan, Munawir, Aisyah, Rahul, Ulfa, Kurnia, Marwah, Wahida, Naslank,
Rahayu, Wahida, Samad, Fitrah, Rahim dan adik-adik lainnya duduk bermusyawarah
di dalam masjid, membicarakan pembentukan Remaja Masjid Parabaya, tepat 2
November 2016.
Dua
hari kemudian bermusyawarah lagi dan bersepakat mengubah menjadi Komunitas
Remaja Muslim Parabaya (KRMP)
Allah....
Begitu bahagia saat itu, setelah datang mengajar tidak hanya sholat berjamaah
di masjid kemudian kembali ke rumah dan duduk di depan TV, menikmati sinetron.
Tetapi, sudah bersama-sama dengan adik-adik remaja Parabaya mengaji. Hampir
setiap malam dan kegiatannya pun tidak monoton. Pelatihan keagamaan, barazanji,
rapat, dan masih banyak lagi.
Hari
demi hari kegiatan terus berlanjut, banyak yang melihat aksi nyata dari
komunitas remaja Parabaya ini, membuat remaja-remaja yang selama ini kalau
datang sekolah kerjaannya hanya tidur dan menonton pun berinisiatif bergabung.
Seperti Adam, Mita, Rina, Jasmira, Asmira, bahkan sampai ada dari Lapeo, Rahmat.
Sungguh
membahagiakan......
Di
bulan pertama usia Komunitas Remaja Muslim Parabaya, kami bersepakat mengadakan
acara syukuran. Ya, meskipun hanya mie dan tahu isi, paling tidak
kebersamaannya yang mengharukan... Saat makan bersama, tertawa bersama melahap
makanan yang hanya butuh waktu lima menit, tahu isi yang berjumlah delapan dan
baru keluar dari penggorengan sudah habis dilahap. Hehehehe. Jadi kangen dengan
masa-masa itu.
Berselang
waktu, saya pun berinisiatif membuat AD-ART KRMP dan Alhamdulillah direspon
baik oleh teman-teman, pun pada kesempatan itu pula kami bersepakat menambahkan
nama Lapeo di belakang komunitas kami, Komunitas Remaja Muslim Parabaya Lapeo
(KRMPL). Sudah tentu karena kami tinggal di desa Lapeo. Hanya saja ternyata
tidak butuh lama, nama itu berubah lagi menjadi Parabaya Eco Teens, sebab
masalah yang menjadi-jadi, tak ubahnya cobaan yang pasti menerpa dalam hidup.
Bahkan tempat kami belajar pun diganti juga, bukan di masjid lagi melainkan di
Rumah Ustadzah Juriah, Guru mengaji Parabaya Eco Teens. Terima kasih ustadzah, sungguh kami akan selalu mengingat kebaikanmu.
Perubahan
nama yang beberapa kali dan ditambahkan semangat anak-anak yang kadang pasang
surut bukan menjadi alasan Parabaya Eco Teens untuk tidak bertahan, melainkan
harus tetap kuat karena komunitas ini satu-satunya wadah kami belajar bersama,
baik ilmu agama maupun lingkungan sesuai background nama kami, Eco. Dan
Alhamdulillah masih bertahan sampai sekarang.
Saya
sangat berterima kasih kepada Ustadzah Juriah, Wahida, Riana, Arpadina, Aisyah,
Muh. Adam, Budiamin, Nabila, Rahim, Naslank, Fitrah, Rahayu dan semua adik-adik
yang masih bertahan di komunitas kecil ini. Semoga kita selalu diberikan
kekuatan oleh Allah untuk bisa belajar bersama, apalagi semua kegiatan yang
kita laksanakan adalah kegiatan bermanfaat.
Semoga
Parabaya Eco Teens panjang umur.....
Semoga
Parabaya Eco Teens tambah semangat kader-kadernya.......
Semoga
Parabaya Eco Teens bisa mengumpulkan lagi piala ketiga.....
Amin
Ya Rabbal Alamin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar