post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

YUDHA

Minggu, 17 Desember 2017

I'm not a Robot (5-6)



Assalamualaikum wr.wb.
Selamat pagi Readers... Apa kabar?
Oh ya, harusnya Kamis lalu ane cerita review episode 5-6 I’m not a Robot. Karena kesibukkan maka baru sempat hari ini...
Okay langsung aja......

Diawali dengan Kim Min Kyu memperkenalkan hirarki rumahnya kepada Aji 3 palsu atau Jo Ji A dan di saat bersamaan Jo Ji A sakit perut karena sudah memakan ramyoen kadaluarsa, begitupun dengan Professor Hong bersama ketiga temannya bergantian ke kamar mandi. Scan ini sungguh lucu, Jo Ji A kentut dan didengar oleh Kim Min Kyu, sambil pura-pura tidak tahu dan mengatakan kalau yang kentut adalah tuannya. Hahahahaha.
Jo Ji A mencari-cari alasan agar Kim Min Kyu pergi meninggalkannya dan rencana itu berhasil sehingga ia bisa masuk ke kamar mandi, namun ternyata Kim Min Kyu mendapatinya. Untung saja ia sudah selesai dan pura-pura membersikan closet. Pun Kim Min Kyu curiga karena melihat keringat yang mengalir di pipi Jo Ji A, di saat mendekat untuk mencari tahu ia jatuh dan Jo Ji A ingin menangkap parfum yang dipegang tuannya, tanpa tahu akibatnya malam menjatuhi Kim Min Kyu. Hhahahahah. Di sini juga super lucu.
Tambah parah, ketika Jo Ji A tidak sengaja menyentuh kastil tuannya yang tersusun dari kartu remi. Hahahahaha. Ingin marah besar, tetapi Aji 3 hanya sebuah robot menurutnya.
Tetap ada hikmah akhirnya, menurut Kim Min Kyu matahari kembali bisa menyinari hidupnya setelah sekian lama Kastil dari Kartu Remi itu menghalangi cahaya matahari dari jendela.
Di episode 6, Jo Ji A harus pura-pura menjadi robot dihadapan kakaknya yang datang menemui Kim Min Kyu, bosnya. Hahahahaha. Di sini juga super lucu.
Kim Min Kyu juga membawa Aji 3 palsu jalan-jalan dan mengundang cemburu Profess Hong. 
Diakhiri dengan pertemua Kim Min Kyu dengan cinta pertamanya, pun karena disentuh ia merasakan perubahan kulit seperti biasa. Dengan terpaksa, ia berlari ke rumah dan menyuruh Ye Ri El pergi.
Jo Ji A panik karena mendapati Kim Min Kyu tersungkur dan terheran-heran melihat perubahan padanya, dengan sigap ia mengambil suntik untuk menolongnya persis apa yang pernah dikatakan padanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar