“Cinta
harus diperjuangkan dengan jalan yang baik”

Dan,
sebesar apapun Maryam menjelaskan dan mencoba mendinginkan kepala panas
suaminya, tetap saja nampak marah dan tidak ingin berkata apa-apa. Matanya
seolah tajam menusuk, memberi kode bahwa semuanya harus berjalan sesuai yang
sudah dikatakan sebelumnya. Ya, meskipun bukan tipe ayah memaksa untuk kali ini
sangat berharap keinginannya terkabul. Semua itu ditahu hanya lewat tatapan
tajam.
Ferli
takut di dasar hatinya, pun ia baru pertama kali melihat sang ayah menampilkan
roman wajah menakutkan. Hanya saja, tetap tidak gentar memperjuangkan cintanya.
Suasana
panas dan diam mengelabuhi sudut ruang tamu keluarga Harleks,
Tak
tahan lagi, Harleks langsung membalikkan badan menuju kamarnya. Lebih baik
pergi daripada membual atau sampai melayangkan pukulan. Ia mencekal tangannya
yang membara dalam kepalan.
“Kamu
sabar ya nak’, ayahmu lambat laun akan mengerti. Beri dia waktu, karena selama
ini dia mengira kamu itu tidak memiliki gadis pilihan kamu sendiri sampai
memutuskan untuk menjodohkanmu dengan anak sahabatnya. Kita sebagai keluarganya
harus selalu berprasangka baik padanya pun jangan sampai rebut dengan adanya
masalah ini. Lagian cintamu harus diperjuangkan dengan jalan baik.”
Mata
Maryam mengerling. Cinta harus
diperjuangkan dengan jalan baik. Dan, mutiara kalimat itu melekat indah di
kepalanya.
“Kalau
begitu aku istirahat dulu ya bu,” Ferli pamit menuju kamarnya dan merasa
sedikit tenang dengan penjelasan sang ibu.
Ferli
langsung menuju kamar mandi mengambil wudhu. Sudah masuk waktu sholat Isya.
Dengan tenang ia memulai dengan takbiratul ihram, dibacanya doa ifitah dengan
murattal, disusul QS Al-Fatihah dan QS Al-Ikhlas. Begitu tenang dan tertib
sampai akhirnya salam. Di penghujung, ia memanjatkan doa dengan penuh
keyakinan.
“Ya
Allah, tolong berikan kami selalu petunjuk tentang menjalani kehidupan yang
penuh dengan hingar bingar kesenganan duniawi semata. Ya Allah, tolong berikan
selalu petunjuk tentanh hati yang selalu harus besar cinta ini kepadamu
dibandingkan makhluk yang Engkau ciptakan. Pun semoga selalu mencintai gadis
dihati ini karena-Mu. Allah aku tahu, Engkau selalu memberikan apa yang kami
butuhkan, bukan apa yang kami inginkan. Allah, hati ini sangat membutuhkan
Irma. Dia gadis sholehah yang bisa membuat aku selalu mengingat-Mu. Ya Allah,
dekatkan dia selalu denganku. Semoga Engkau mengabulkan doa ini,”
Di
tempat berbeda, Irma juga memanjatkan doa di penghujung sholat Isya.
“Ya
Allah, Engkau Maha Besar. Engkau Maha Agung. Tiada daya dan upaya kecuali atas
izin-Mu, termasuk urusan jodoh. Hanya saja, kalau hamba boleh meminta. Hamba
mohon, selalu dekatkan hamba dengan Ferli. Di pemuda yang baik. Dia selalu
mengajarkanku bukan hanya mencintai manusia yang jelas adalah makhluk yang
diciptakan Allah. Harus lebih banyak mencintai-Nya, Sang Agung yang sudah memberikan
kehidupan. Dia pemuda sholeh. Ya, Allah hamba yakin Engkau mendengar munajat
hamba ini. Kabulkan ya Allah,” ucapnya dalam kelembutan dengar air matanya
meleleh di pipi ayunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar