post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

YUDHA

Kamis, 28 Juni 2018

Special Love (40)


SELAMAT
“Suara Hati”

Hari menjelang gelap, cahaya kuning di atas langit sebentar lagi akan menghilang. Kenapa bisa kebetulang ponselnya hilang, padahal dia ingat persis dia menaruh di saku celananya. Sebelumnya memang Intan mengambilnya diam-diam lalu membuang ke semak-semak di atas bukit.
Hatinya sudah berbungkuskan khawatir bersama dengan mimic wajahnya yang sangat panik. Dia sudah berjanji kepada orang tua Irma akan menjaganya sepenuh hati, berjanji selama ada dirinya dia akan selalu aman. Andai dia tidak meninggalkannya, andai dia mengatakan kepada guru agar dia tetap satu kelompok dengan Irma. Mungkin saja tidak akan terjadi hal bahaya seperti ini.

Dengan rasa bersalah, ia terus berjalan tidak perduli bulan mengekang malam. Ia hanya tahu harus menemukan Irma bagaimanapun caranya.
Dan, ponsel Irma yang dihubungi nyatanya ditemukan di atas bukit. Sekarang ia berlutut memandang ke jurang dengan raungan yang sangat keras.
IRMA…….
Karin bersama teman-temannya yang lain langsung menghampiri Ferli yang sedang menangis memandang ke jurang.
Perasaan mereka sekarang sama dan Karin ikut berlutut, matanya berlinang. Pikiran mereka mengatakan bahwa Irma sudah jatuh ke dalam jurang dan ponselnya menjadi bukti. Mereka mencoba menenangkan keduanya, namun tidak berhasil. Hujan turun setelahnya membasahi.
Sementara dalam hujan, gadis yang dikira telah terjatuh ke dalam hujan terus mencari tempat berteduh. Alhamdulillah, ia menemukan gubuk kecil yang sepertinya milik petani.Allah akan melindunginya. Pekiknya.
“Aku di sini Ferli. Tolong temui aku. Aku yakin sekarang kamu sedang mencariku. Aku di tengah hutan, sedang berteduh di gubuk. Tolong cari aku,” katanya dalam alunan kaki-kaki hujan. Berharap Allah akan menghendaki hujan menolongnya.
Ferli menghentikkan langkahnya dalam hujan dan mendengarkan suara yang memanggil namanya, persis apa yang baru saja dikatakan Irma.
Dia membalikkan badan, berlari tanpa memperdulikan teman-temannya yang berteriak lalu ikut mengerjarnya. Sekitar dua puluh menit ia berlari dan akhirnya menemukan gadis malang itu sedang meringis kedinginan di serambi gubuk. Mata mereka saling memadang dari kejauhan.
CINTA TAK PERNAH SALAH, TERMASUK HATI.
KETIKA TUHAN SUDAH MENAKDIRKAN TENTANG JODOH.
KONTAK BATIN PUN AKAN MENGIKUTI.
SEMUA MANUSIA DICIPTAKAN BERPASANG-PASANGAN.
AKU CINTA ALLAH.
AKU CINTA KAMU KARENA ALLAH.
TERIMA KASIH ALLAH SUDAH MEMBAWANYA KE DALAM HIDUPKU.
FERLI.
Ferli berlari sekencang mungkin.
Aahhh. Tanpa sadar ia memeluk gadis itu dengan erat, sampai-sampai membuat Irma sedikit kehilangan nafas.
Itulah Ferli yang sangat khawatir dan segera melepaskan pelukannya ketika terjaga. Tidak baik bersentuhan meskipun masih tidak kontak langsung karena pakaian yang dipakai. Maaf pun terucap.
Ia tidak bisa mengontrol bagaimana senangnya ketika tahu bahwa apa yang terkira sebelumnya adalah kesalahan.
Karin dan teman-temannya yang lain sangat bersyukur dan takjub akan cinta mereka. sangat kuat satu sama lain.
***
Gagal. Intan mengepal tangannya dengan sangat keras. Ia merasa muak dengan hidupnya yang seolah tidak pernah beruntung.
Cara apa lagi yang harus ditempuh agar Irma bisa lepas dari Ferli. Dia sungguh sangat mencintai pemuda itu.
Hasbi melihat ketidaksenangannya melihat Irma yang selamat dan kembali bersama mereka. Sehingga Hasbi merasa perlu memberikan pengertian padanya bahwa cinta tak selamanya harus memiliki. Suatu saat akan menemukan cinta lain yang lebih baik. Allah lebih tahu apa yang dibutuhkan hamba-Nya, sekalipun kita ingin sekali menginginkannya. Belum tentu itu yang terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar