SELAMAT
“Suara
Hati”
Hari menjelang gelap,
cahaya kuning di atas langit sebentar lagi akan menghilang. Kenapa bisa kebetulang
ponselnya hilang, padahal dia ingat persis dia menaruh di saku celananya.
Sebelumnya memang Intan mengambilnya diam-diam lalu membuang ke semak-semak di
atas bukit.
Hatinya
sudah berbungkuskan khawatir bersama dengan mimic wajahnya yang sangat panik.
Dia sudah berjanji kepada orang tua Irma akan menjaganya sepenuh hati, berjanji
selama ada dirinya dia akan selalu aman. Andai dia tidak meninggalkannya, andai
dia mengatakan kepada guru agar dia tetap satu kelompok dengan Irma. Mungkin
saja tidak akan terjadi hal bahaya seperti ini.
Dengan
rasa bersalah, ia terus berjalan tidak perduli bulan mengekang malam. Ia hanya
tahu harus menemukan Irma bagaimanapun caranya.
Dan,
ponsel Irma yang dihubungi nyatanya ditemukan di atas bukit. Sekarang ia
berlutut memandang ke jurang dengan raungan yang sangat keras.
IRMA…….
Karin
bersama teman-temannya yang lain langsung menghampiri Ferli yang sedang
menangis memandang ke jurang.
Perasaan
mereka sekarang sama dan Karin ikut berlutut, matanya berlinang. Pikiran mereka
mengatakan bahwa Irma sudah jatuh ke dalam jurang dan ponselnya menjadi bukti.
Mereka mencoba menenangkan keduanya, namun tidak berhasil. Hujan turun
setelahnya membasahi.
Sementara
dalam hujan, gadis yang dikira telah terjatuh ke dalam hujan terus mencari
tempat berteduh. Alhamdulillah, ia
menemukan gubuk kecil yang sepertinya milik petani.Allah akan melindunginya. Pekiknya.
“Aku
di sini Ferli. Tolong temui aku. Aku yakin sekarang kamu sedang mencariku. Aku
di tengah hutan, sedang berteduh di gubuk. Tolong cari aku,” katanya dalam
alunan kaki-kaki hujan. Berharap Allah akan menghendaki hujan menolongnya.
Ferli
menghentikkan langkahnya dalam hujan dan mendengarkan suara yang memanggil
namanya, persis apa yang baru saja dikatakan Irma.
Dia
membalikkan badan, berlari tanpa memperdulikan teman-temannya yang berteriak
lalu ikut mengerjarnya. Sekitar dua puluh menit ia berlari dan akhirnya menemukan
gadis malang itu sedang meringis kedinginan di serambi gubuk. Mata mereka
saling memadang dari kejauhan.
CINTA
TAK PERNAH SALAH, TERMASUK HATI.
KETIKA
TUHAN SUDAH MENAKDIRKAN TENTANG JODOH.
KONTAK
BATIN PUN AKAN MENGIKUTI.
SEMUA
MANUSIA DICIPTAKAN BERPASANG-PASANGAN.
AKU
CINTA ALLAH.
AKU
CINTA KAMU KARENA ALLAH.
TERIMA
KASIH ALLAH SUDAH MEMBAWANYA KE DALAM HIDUPKU.
FERLI.
Ferli
berlari sekencang mungkin.
Aahhh.
Tanpa sadar ia memeluk gadis itu dengan erat, sampai-sampai membuat Irma
sedikit kehilangan nafas.
Itulah
Ferli yang sangat khawatir dan segera melepaskan pelukannya ketika terjaga.
Tidak baik bersentuhan meskipun masih tidak kontak langsung karena pakaian yang
dipakai. Maaf pun terucap.
Ia
tidak bisa mengontrol bagaimana senangnya ketika tahu bahwa apa yang terkira
sebelumnya adalah kesalahan.
Karin
dan teman-temannya yang lain sangat bersyukur dan takjub akan cinta mereka.
sangat kuat satu sama lain.
***
Gagal. Intan mengepal
tangannya dengan sangat keras. Ia merasa muak dengan hidupnya yang seolah tidak
pernah beruntung.
Cara
apa lagi yang harus ditempuh agar Irma bisa lepas dari Ferli. Dia sungguh
sangat mencintai pemuda itu.
Hasbi
melihat ketidaksenangannya melihat Irma yang selamat dan kembali bersama
mereka. Sehingga Hasbi merasa perlu memberikan pengertian padanya bahwa cinta
tak selamanya harus memiliki. Suatu saat akan menemukan cinta lain yang lebih
baik. Allah lebih tahu apa yang dibutuhkan hamba-Nya, sekalipun kita ingin
sekali menginginkannya. Belum tentu itu yang terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar