post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

YUDHA

Sabtu, 30 Juni 2018

Special Love (41)


BERJANJI
“Aku melakukannya karena aku mencintaimu”


Hari yang menakutkan sudah berlalu, berjalan sendiri di tengah hutan dan menikmati derasnya hujan dengan penuh ketakutan. Baru kali ini ia merasakannya, banyak hal yang dipikirkannya ketika itu. Tentang mereka yang pasti kebingungan mencari keberedaannya, tentang bahaya yang bisa saja terjadi namun ditepis dengan kepercayaan Allah akan selalu melindungi hamba yang berserah pada-Nya.

Semua itu kembali dipikirkannya di depan api unggun, padahal di sampingnya beberapa temannya sedang bernyanyi bersama, ada yang makan bersama. Ferli merasa khawatir. Ia harus melakukan sesuatu untuk membuatnya melupakan kejadian tadi. Pun berjanji tidak akan meninggalkannya lagi.
Diambilnya gitar dan mulai ia menarik dawainya. Perlahan ia menyanyikan sebuah lagu dengan penuh cinta, yang pernah dipopulerkan oleh Wali Band
Dik aku pinta, kau akan selalu setia
Dik aku mohon, kau selalu menemani
Saat kutengah terluka, kala kutengah gundah
Kuakan menjagamu dibangun dan tidurmu
Disemua mimpi dan nyatamu
Kuakan menjagamu tuk hidup dan matiku
Tak ingin, tak ingin kau rapuh
Dik jangan engkau, pergi tinggalkan aku
Dik ingin aku, cinta dan cinta selalu
saat kau tengah terluka, kala kau tengah gundah
Kuakan menjagamu dibangun dan tidurmu
Disemua mimpi dan nyatamu
Kuakan menjagamu tuk hidup dan matiku
Tak ingin, tak ingin kau rapuh
….
Irma yang terperangah, juga ikut membalas  nyanyiannya.
Kau akan menjagaku dibangun dan tidurku
Disemua mimpi dan nyataku
Kuakan menjagaku tuk hidup dan matimu
Tak ingin, tak ingin ku rapuh
Sampai keduanya bernanyi bersama.
Kuakan menjagamu dibangun dan tidurmu
Disemua mimpi dan nyatamu
Kuakan menjagamu tuk hidup dan matiku
Tak ingin, tak ingin kau rapuh
……
Dan, tepuk tangan bergemuruh untuk mereka.
Yee… Romantis banget mereka berdua. Terdengar dari mereka ada yang mengatakan seperti itu.
Tertambah setelah itu, Ferdi mendekati Irma dan kemudian duduk di sampingnya. Menatap matanya lekat dan mengatakan satu hal.
“Aku ingin berjanji padamu tentang satu hal dan aku selalu berdoa pada Tuhan, bahwa doaku ini akan dikabulkan. Aku ingin selalu menjadi penjagamu. Tidak ingin membiarkanmu lagi mengalami hal-hal menakutkan seperti tadi.”
Irma melelehkan air mata. Ingin dipegannya tangan pemuda yang sudah membuatnya tenang, hanya saja tidak mungkin. Belum waktunya.
Teman-temannya di sekitarnya kembali memberikan siulan, gemuruh tepuk tangan. Mengakui keseriusan hubungan mereka. sementara Hasbi dari jauh kini mulai tersenyum, berbeda dengan Intan yang begitu kesal.
***
Pada waktu sarapan Intan ingin memulai lagi aksinya. Ia ingin meracuni Irma dengan menambahkan bubuk di makanannya.
Hari ini, kamu akan dapat balasannya. Pekiknya.
Kemudian membawakan makanan dan minuman untuk gadis itu yang tengah duduk bersama Ferdi menikmati istirahat setelah olahraga bersama. Irma sama sekali tidak merasa curiga, sementara Intan mencoba mengelabuhi Ferli agar meninggalkan Irma sendiri, hanya saja tidak berhasil bahkan menyalahkannya setelah Irma pingsan dan tidak sadarkan diri.
***
Irma dilarikan ke rumah sakit.
Ferli begitu khawatir., tidak berhenti ia mondar-mandir di ruang pemeriksaan.
Karin dan teman-teman lainnya juga menemani, meskipun mereka tidak tahu apa yang sebenarnya sudah terjadi. Tidak lama dokter keluar dan membawa kabar buruk. Kalau sampai besok pagi Irma tidak juga sadarkan diri, maka dokter tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Racun sudah menyebar ke seluruh tubuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar