BERSAMA
“Suatu
saat kita akan bersama menatap matahari”
Tidak terasa hari
terakhir ospek sudah tiba. Beberapa dari mahasiswa baru merasa senang karena
tidak akan ada lagi hukuman-hukuman yang diberikan oleh senior kalau terlambat.
Namun lebih banyak dari mereka yang merasa sedih dan itu alasannya banyak
sekali.
Banyak
cerita yang dilewati semenjak ospek, mengajarkan hal bagaimana cara kerja sama
team dan tidak mementingkan diri sendiri, mengajarkan bagaimana harus saling
menghormati, entah itu dengan senior maupun senior junior. Mengajarkan untuk
selalu membantu tak pandang umur. Hah, dan meskipun semuanya tetap bisa
direalisasikan jika sudah proses kuliah nanti namun itu sudah tidak sama lagi.
Memiliki perbedaan.
Dan,
aku menyampaikan bahwa di hari terakhir ospek semuanya, baik panitia maupun
peserta diwajibkan menginapkan di kampus.
Semua
mahasiswa baru kembali di ospek di lapangan kampus, memberikan kembali gemas
untuk mengajarkan kerja sama team. Mengambi bendera di belakang enam senior
yang sudah berdiri tegap memandang mereka. Sama sekali tidak ada petunjuk dan
ketika salah satu dari mereka bertanya, apa yang harus dilakukan, panitia hanya
bungkam seribu bahasa. Sing pun memerintahkan semuanya untuk membuat lingkaran
kecil untuk memikirkkan solusi.
Saat
mereka sudah membentuk lingkaran besar, panitia yang berdiri paling depan dan
bernama Hafid itu enyah dari tempatnya berdiri, membuat mereka sadar bahwa
kekompakkan dan persatuan harus lebih diperlihatkan.
Setelah
berdiskusi langkah-langkah yang harus diambil dan tentunya dari apa yang senior
ajarkan, pun mereka segera melakukannya. Para maba menghadap ke semua senior
dan menyanyikan lagu mars fakultas. Ah. Semua terasa terbawa Susana dan senior
kedua yang bernama Rizal itu pun pindah dari tempatnya berdiri. Kemudian
memberikan kedua jempolnya kepada maba sambil tersenyum. Sekarang mereka
tinggal menghadapi empat senior lagi.
Sing
kembali memerintahkan untuk berlari beberapa kali dari sisi kanan menuju sisi
kiri lapangan dan begitu seharusnya, pun senior ketiga yang bernama Tasling itu
pindah dan memberikan sungingan menawan seperti Rizal.
Seperti
yang pernah diajarkan pula oleh senior bahwa salah satu tradisi kampus adalah
selalu membuang sampah pada tempatnya, pun anggota maba laki-laki segera
mengambil tempat sampah kemudian para anggota wanita segera memungut setiap
sampah yang dilihatnya di lapangan. Ah. Sungguh menakjubkan persatuan seperti
itu membuat Gunawan enyah dari tempatnya berdiri.
Selanjutnya
mereka menghadapi senior yang bernama Firman dengan memberikan buku tanda
tangan dari senior yang sudah ditugaskan seminggu lalu. Senior yang memiliki
tinggi paling pendek di antara semua senior itu mengatakan pada maba, bahwa
mereka memang pantas menjadi junior Fakultas Tekhnik.
Lalu,
bagaimana menghadapi Ketua Hazer perempuan yang paling galak di antara semuan
panitia ospek?
Waktu
tersisa satu jam, Sing mencoba bersama teman-temannya memikirkan solusi hanya
saja bahkan sampai selesai sholat dhuhur mereka tak juga menemukan caranya
sampai Sing berpikir untuk menulis surah terima kasih kepada senior. Ya, mereka
kemudian berlari ke auditorium untuk mengambil kertas dan pulpen. Menuangkan
rasa terima kasih mereka dalam selembar kertas untuk para senior.
Aku
tersentuh, sampai membuat aku meneteskan air mata. Hah. Mereka begitu
menghargai senior meskipun selama proses ospek tidak jarang mereka dimarahi
bahkan bentak-bentak tetapi tujuannya untuk menguji mental mereka.
Alhamdulillah, Sing
pun mengambil bendera itu ke tengah-tengah temannya dan maba bersorak bahagia.
SPECIAL
“Apa yang kakak lakukan
di sini? Tanya Sing.
Aku
tergagap, buru-buru menghapus air mata di pipi dan mencoba menahan keharuan
yang sebenarnya masih ingin menderas.
“Aku
hanya ingin lagi sendiri,” kataku kemudian berbalik dan lansung saja ia
menyodorkan sapu tangannya kepadaku.
“Jangan
pernah kakak menangis sendiri. Tolong ajak aku di samping kakak.”
Kalimat
Sing yang membuatku terdiam dan butuh beberapa waktu untuk menjawabnya.
“Apaan
sih?” ucapku kemudian pergi.
Dia
mengikutiku dari belakang.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar