PANTAI
“Ada
yang memberitahuku tentang kepeduliannya”
“Jangan terlalu ribut
selama perjalanan dan paling penting harus hati-hati,” pesanku sebelum
mempersilahkan semua maahasiswa baru maupun panitia yang lain untuk menaiki bus
menuju pantai, dalam rangka kegiatan outing.
Semua
mengangguk sambil memberikan senyuman ringan. Kemudian menaiki bis yang sudah
ditentukan oleh panitia.
Sing,
Muhdar, May, Yuni, Oki, dan Tino satu bus. Di dalam bus mereka bersorak
bernyanyi “Di sini senang, di sana senang. Di mana-mana hatiku senang,”
beberapa kali menguap bersama kegembiraan sampai mereka semua akhirnya terlelap
dan tidak sadar sudah berada di jalan raya dekat pantai. Terdengar buih
gelombang berkejaran membuat mereka terbangun.
Aku
sebagai Ketua Hazer dan beberapa panitia lapangan kembali langsung
memperintahkan maba membentuk barisan di pinggir pantai, untuk memberikan
pengarahan apa saja yang akan dilakukan selama outing.
Panitia
juga sudah menyiapkan penginapan yang terletak di ujung barat pantai, kunci
kamar bisa diambil sama kak Nini. Jadwal kegiatan juga sudah ditempel Hafid di
depan penginapan mereka.
Paling
penting penginapan laki-laki itu berbeda dengan penginapa perempuan meskipun
bersebelahan. Dan, sebelum aku mempersilahkan mereka untuk istirhata sejenak
kemudian makan siang dan sholat dhuhur, kembali aku mengingatkan jangan sampai
mereka berbuat hal yang aneh-aneh selama kegiatan. Hukuman masih berlaku bagi
yang melakukan kesalahan. Aku mengucapkan salam dan mengakhiri pengarahan.
***
Sore sudah menjelang. Alhamdulillah. Sholat Asyar berjamaah
juga sudah ditunaikan di masjid samping penginapan.
Semua
maba pun bersama para panitia memulai kegiatan outing dengan pembukaan di aula penginapan yang dibuka oleh Dekan
Fakultas Teknik.
Jaga
kekompakan dan kebersamaan adalah salah satu hal yang paling mahal di dunia. Dengan
bersama apapun bisa kita lewati. Jangan pernah takut selama genggaman
kebersamaan itu mengikat dalam diri. Pesan pak dekan yang bernama lengkap Dr.
Adam S.Pd., M.Pd.
Kurang
lebih satu jam pembukaan berlangsung dan jam sudah menundukkan pukul 16.45.
Para maba dibawa ke bibir pantai, bermain games, melewati beberapa rute yang
sudah disiapkan panitia. Di setiap rute panitia juga sudah menyiapkan beberapa
tantangan dan yang tidak bisa menjawab akan mendapatkan hukumannya. Hukumannya
mengasyikkan, menaruh tepung di wajahnya, menyuruhnya mereka bernanyi, merayu
teman sendiri dan banyak lagi yang lain pun pasti mengundang tawa.
Terpaksa
kegiatan harus berhenti dan akan kembali dilanjutkan besok pagi. Maba
diperintahkan kembali ke penginapan untuk mandi karena sholat Maghrib berjamaah
akan segera dilaksanakan.
***
Hari berikutnya
kegiatan outing di pantai membuat
kebersamaan antara senioar dan junior semakin erat saja. Mereka saling membantu
menyelesaikan misi memecahkan haling rintang yang sudah disiapkan panitia inti.
Hah. sungguh menyenangkan.
Waktu
terus berjalan, malam kedua di pantai sekaligus akhir kegiatan mereka sebelum
besok pagi kembali ke asrama dan kampus. Maba dipersilahkan duduk kembali di
pantai untuk penerimaan gelang yang menjadi lambang Fakultas Tekhnik. Gelang
itu berbentuk gerigi yang bisa juga disebut gear.
Gelang
itu memiliki tiap bagian yang menggerigi dan semuanya harus ada di setiap sisi.
Mereka harus saling membantu ketika dipasangkan dalam sebuah benda. Begitu pula
mereka, senior dan junior harus bisa saling membantu.
“Setelah
menerima ini kalian resmi menjadi junior kami,” kataku, kemudian mempersilahkan
mereka satu persatu mereka gelang dan bersalaman dengan semua panitia kegiatan
ospek.
***
SPECIAL
“Kak, boleh saya duduk
di sini?”
Kata
Sing yang melihat duduk sendiri menghadap ke laut. Aku tersenyum ringan dan
mengangguk pelan.
“Kak.
Terima kasih atas segala kebaikan dan pengorbanan kakak selama ospek. Aku dan
para maba tahu bahwa itu susah sekali diaturnya, tapi kakak dengan
senior-senior yang lain sudah menjaga dan mengatur kami dengan baik.”
“Sama-sama.
Tapi, kamu harus tahu juga dek kalau kami juga berterima kasih kepada kalian
dan sudah mau mengikuti kegiatan ini dari awal sampai akhir.”
Keduanya
saling memberikan senyuman dan perasaan yang membuat hati seakan jatuh ke
lantai hadir lagi. Ah. Buru-buru aku melihat yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar