post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

YUDHA

Minggu, 27 Juni 2021

Cerita Lalu: Liburan ke Toraja

 

“Seakan berada di langit, ingin rasanya menyentuh awan putih. Karisma matahari yang terlihat, menandakan harapan akan terbit. Semoga seperti kehidupan, yang harus selalu berharap baik, akan datangnya pagi.”

Senang sekali rasanya, dikelilingi oleh orang-orang baik. Bersama mereka yang tidak hanya ingin melakukan liburan atau jalan-jalan di tempat jauh, tetapi harus selalu mengingat Allah. Terimakasih ya Allah, semua ini atas kehendak-Mu.

Rencananya jam sembilan pagi berangkatnya, tapi entah kenap terlambat jadinya jam sepuluh kalau tidak salah, dengan membaca Basmalah kami pun berangkat (Ada perasaan sedih sih, anak-anakku semua tidak ikut. Hanya Jubaidi, Salim, dan Abd. Kadir S., semoga lain kali bisa ikut kalau jalan-jalan lagi).

Selama perjalanan tidak ada yang namanya bosan, karena selalu ada Husran yang mencairkan suasana, yang membuat kami tertawa hingga terpingkal-pingkal. Makanya seru setiap perjalanan kalau ada Husran, my best friend. Tetapi tidak bisa juga dipungkiri, ketika melewati jalan yang berliku-liku, kepala rasanya pening dan bahkan membuat Jubaidi dan Kadir sampai muntah. Perjalanan tetap kami lanjutkan dan semua kelelahan terbayar, ketika berada di sana.

Masya Allah, indahnya Kota Toraja. Takjubku ketika berada di Bundaran Kolam Makale (Patung Lakipadada), kemudian saat berada di wisata berdiri di atas kaca, yang di sananya terdapat Patung Yesus Buntu Burake setinggi 45 meter. Tak lupa kami juga bekungjung ke rumah adat Toraja atau Tongkonan, di sananya terdapat pasar yang memperjualbelikan pernak-pernik khas Toraja. Apalah daya, uang tidak cukup, hanya bisa membeli beberapa kepingan gantungan kunci.

Satu hal yang juga istimewa saat berlibur ke Toraja, menginap di masjid yang kami sebut hotel berbintang lima, karena penginapan terlalu mahal. Hehehehehe.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar