“Seakan berada di langit, ingin rasanya menyentuh awan putih. Karisma matahari yang terlihat, menandakan harapan akan terbit. Semoga seperti kehidupan, yang harus selalu berharap baik, akan datangnya pagi.”
Senang sekali rasanya, dikelilingi oleh orang-orang baik. Bersama mereka yang tidak hanya ingin melakukan liburan atau jalan-jalan di tempat jauh, tetapi harus selalu mengingat Allah. Terimakasih ya Allah, semua ini atas kehendak-Mu.
Rencananya jam sembilan pagi berangkatnya,
tapi entah kenap terlambat jadinya jam sepuluh kalau tidak salah, dengan
membaca Basmalah kami pun berangkat (Ada perasaan sedih sih, anak-anakku semua
tidak ikut. Hanya Jubaidi, Salim, dan Abd. Kadir S., semoga lain kali bisa ikut
kalau jalan-jalan lagi).
Selama perjalanan tidak ada yang namanya
bosan, karena selalu ada Husran yang mencairkan suasana, yang membuat kami
tertawa hingga terpingkal-pingkal. Makanya seru setiap perjalanan kalau ada
Husran, my best friend. Tetapi tidak bisa juga dipungkiri, ketika melewati jalan
yang berliku-liku, kepala rasanya pening dan bahkan membuat Jubaidi dan Kadir
sampai muntah. Perjalanan tetap kami lanjutkan dan semua kelelahan terbayar,
ketika berada di sana.
Masya Allah, indahnya Kota Toraja. Takjubku
ketika berada di Bundaran Kolam Makale (Patung Lakipadada), kemudian saat
berada di wisata berdiri di atas kaca, yang di sananya terdapat Patung Yesus
Buntu Burake setinggi 45 meter. Tak lupa kami juga bekungjung ke rumah adat
Toraja atau Tongkonan, di sananya terdapat pasar yang memperjualbelikan
pernak-pernik khas Toraja. Apalah daya, uang tidak cukup, hanya bisa membeli
beberapa kepingan gantungan kunci.
Satu hal yang juga istimewa saat berlibur ke
Toraja, menginap di masjid yang kami sebut hotel berbintang lima, karena
penginapan terlalu mahal. Hehehehehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar